Rabu, 10 Desember 2008

KETIKA HATI BERBICARA


Apa yang akan anda lakukan untuk mendengarkan kata hati anda? apa yang akan anda lakukan jika anda dalam posisi sulit? pusing dalam menentukan pendirian dari pilihan hidup yang beragam. well, ini bukan kuis buat anda, dan tidak akan memiliki hadiah atas apapun jawabannya.

Jawabannya hanya dengarkanlah kata hati anda!

Hati ibarat gelas kaca bening yang kosong, terserah anda, mau diisi dengan apa, namun cobalah untuk mengisinya dengan hal yang jernih dan menyegarkan bagi siapapun yang melihat, sediakan ruangan terbersih bagi siapapun yang anda anggap layak untuk berada di dalamnya.

"suatu ketika ada pemuda bernama Aji, ia lahir dan besar dalam keluarga sederhana yang menanamkan pendidikan agama yang baik dan ketat. baginya titah orang tua adalah titah Raja, baginya pesan orang tua adalah jembatan surga dari yang maha kuasa.

hujan dan badai bukan masalah baginya guna memuaskan kedua orang tuanya, walau harus berjauhan demi semuanya. Ketika ia beranjak dewasa dimasa Smanya ia pun melakukan kesalahan pertamanya, Jatuh cinta.

Itu adalah masa pertamanya di SMA, jauh dari orang tua. Ia begitu Hijau akan segala macam hubungan kompleks, baginya malam adalah waktu yang menyiksa karena ia tak sabar akan pagi yang akan mempertemukannya dengan gadisnya, sore adalah jalan ke neraka karena ia akan berpisah dari gadisnya. setiap pagi ia menunggu di gerbang sekolah menanti dan melihat ke ujung jalan, hanya untuk melihat gadisnya, atau mencuri - curi pandang lewat buku yang ia lobangi.

waktu terus berjalan untuk tiga bulan lamanya dan hal paling baik yang ia alami adalah berjalan dengan gadisnya dan itu hanya terjadi sekali! wajarlah ini masa pertamanya akan hubungan kompleks, ah.... betapa indah dunia pada waktu itu, kemudian semua tiba - tiba berbalik padanya, ia begitu hijau buat semuanya. Orang tuanya meminta ia untuk kembali. hatinya pun berkecamuk. seketika ia berlari menuju sekolahnya hanya untuk sampaikan ~jangan lupakan aku~ pada gadisnya. tapi ditengah hujan yang berkecamuk, gadisnya pun ternyata telah pergi karena alasan yang sama. Seakan dunia telah berbalik memusuhinya ia pun terjatuh dan berlutut, menangis untuk pertama kalinya, dan sadar sekarang ia pun maya dan tiada.

Ia berlari ditengah hujan coba mencari siapapun atau apapun yang akan bisa menyampaikan pesan hatinya pada sang gadis. dan ditengah hujan dan angin dia menemukan seseorang di tengah keramaian, ia mencoba mencari media untuk menulis sebuah pesan, ia berlari tanpa arah, bertanya, meminta tapi yang ia temukan hanyalah sebuah sapu tangan yang ia simpan disakunya, ia mencari pulben namun tidak ada, yang ia temukan hanyalah sebuah silet dan iapun melukai jarinya dan menulis ~jangan lupakan aku-aku mencintaimu~ dengan darahnya, tapi sayang ketika ia berlari seseorang menghadangnya, seiring petir yang bersahutan ditengah kota kecil itu ia dihentikan orang tuanya. Namun waktu itu semua tampak kecil baginya yang terlihat hanyalah niatnya, bajunya robek sudah, darahnya mengalir dengan deras namun ia terus berlari, berlari menuju merpati pengirim pesannya, namun ia terlambat, bus itu telah melaju. ini hari terakhirku di kota ini pikirnya, dan ia pun berlari untuk mengejar sang pembawa pesan, ia berlari sampai ia tak merasakan bahwa ia memiliki kaki.

Tiba-tiba semua terhenti, tubuhnya terlempar jauh ke pinggir jalan. tubuhnya tertabrak. pandangannya merah darah, memutih dan gelap, dan iapun sadar semua telah berakhir.............

Setelah semua yang terjadi kehidupan tak lagi sama buatnya, ia mencari gadisnya di semua hal yang ia bisa dapat dan temui. sampai keputus asaan itu datang, ia mulai mencari gadisnya dari semua gadis yang ia temui. ia mencari semua kemiripan, wajah, suara maupun kelakuan! namun setelah 7 tahun petualangan. akhirnya ia sadar sudah waktunya berhenti. ia sudah terjerumus terlalu dalam dalam petualangan yang tidak memberikan apa - apa selain rasa sakit berkhianat dan kebohongan besar. terlalu banyak korban dari kegilaannya.

sebagai akibatnya, ia sangat takut dan membenci hujan, cinta dan hubungan kompleks. sampai pada saat ia mengambil sebuah keputusan bahwa hatinya akan terbuka bagi siapapun yang kan mampu menerima keadaannya. ia akan memberikan segalanya pada orang tersebut apapun hal yang tidak pernah ia berikan pada gadisnya yang hilang.

Namun hujan yang sama seperti delapan tahun yang lalu tiba - tiba kembali turun. dalam kehidupannya yang tenang ia melihat gadisnya kembali, dalam sosok yang benar-benar berbeda dan menjadi sosok yang tidak mengingatnya sedikitpun, namun hatinya berkata lain . hatinya berkecamuk, antara masa lalu, impian, kenangan dan kenyataan. disatu sisi ia terikat akan janji namun di suatu sisi ia terikat pada kenginginan hati terdalam.

sekarang terserah padanya tentang hatinya, pilihan hidup yang terlalu sulit baginya dalam hujan, petir dan darah."

adalah sesuatau yang menyakitkan ketika kita mencintai seseorang, namun ia tidak pernah membalasnya, tetapi akan lebih menyakitkan bila kita mencintai seseorang namun tidak pernah menemukan keberanian dan cara untuk mengungkapkan perasaan kita padanya. dan inilah masalah sang pemuda.

Sebuah hal yang menyedihkan dalam hidup ketika kita bertemu dengan seseorang, yang sangat berarti bagi kita, hanya untuk mengetahui pada akhirnya seseorang tersebut tidak ditakdirkan untuk bersama kita, sehingga kita harus dengan berat hati membiarkannya pergi dan berlalu
.

Lalu pembaca, anda pasti sekarang jadi penilai yang paling baik dalam menyelesaikan masalah ini. lantas bagai mana dengan anda? dapatkah anda menyelesaikan masalah anda sendiri?

Jawabannya ada pada hati anda dengarkanlah hati anda dan isilah dengan hal terjernih dari semuanya.

salam.

Tidak ada komentar: